Teman,
mungkin satu kata itu begitu terasa biasa saja bagiku ketika aku belum mengerti apa-apa tentang makna bahagia. Teman, hanya sekadar menjadi pengisi di sela-sela waktuku yang tersedia. Bemain, bercanda, bahkan mencurahkan segala sesuatu.
Teman,
memaknai satu kata itu ternyata tidak mudah. Entahlah. Mungkin yang merasa tidak mudah hanya aku saja. Itu sudah menjadi ranah persepsi jika ditanya tentang pendapat dan perasaan. Namun, sekali lagi kujelaskan. Aku mulai ragu dengan kata teman setelah menjalani berbagai macam rasa, bahkan bisa disebut ketika kepekaan rasaku mulai terbentuk.
Teman,
Apa artinya?
Rabu, 27 Februari 2013
Langganan:
Komentar (Atom)