Sabtu, 19 Mei 2012

Sakit itu Jalan Terbaik

ada ataupun ketiadaan perasaan ini tidak akan membawamu ke dalam langkah yang padu. tergontai aku dalam kegamangan. dulu aku yang tersudut antara mata hati dan nafsu, kini aku tersudut dalam belang yang amat tajam. baumu akan semakin lekat bahkan mampu melumat habis kata seiring tetesan liurmu.
kehidupan masih trlalu lebar tuk kupandang, hatiku masih terlalu ciut tuk kupegang. hebatnya Ia ciptakan aku tuk jadi pembelajaran bagi yang lain. hebatnya Ia ciptakan yang lain tuk jadikan pembelajaranku.
Ia Maha Tahu, bukankah itu yang kau katakan padaku?

(sakit)

Kamis, 03 Mei 2012

Sepenggal Perjalanan Bersama Bunda 1

Langit pekat senyap. Bulan merah jambu. Kutuntun tanganku mengetikkan sebait catatan kecil untuk Bunda yang telah berpulang. Diiringi lagu sendu aku sedikit demi sedikit membuka kembali lembaran usang masa silam, saat Bunda masih bersamaku.

Masa lampau jauh dari angan, Bunda menggenggam tanganku dengan erat. Ia menanyaiku warna baju, nama hari, nama bulan, huruf, angka, bahkan bernyanyi. Aku masih kecil, sangat kecil. Akan tetapi, aku mampu mengerti bahwa Bunda berharap banyak padaku.

Hari ini hari pertamaku tes masuk SD. Aku tahu jika hari ini aku gagal, maka aku akan gagal selamanya. Bunda akan bersedih, aku akan menyesal selamanya. Dalam hati aku sempat khawatir, namun pilihan berhasil selalu ada.

Kutatap raut wajah Bu Guru setengah baya di hadapanku. Teduh dan mungil. Bu Siti namanya. Aku berdiri tanpa rasa takut sekalipun. Akan tetapi, aku tetap berlagak pemalu.

"Nama kamu siapa,Nak?" tanya Bu Siti.

"Arum Puspita Cahyati," aku menjawab sebagai tanda awal perkenalan ini.

Ibu guru menanyaiku pertanyaan demi pertanyaan dan bagiku ini sangat mudah.

Secuil memori itu adalah sepenggal perjalananku yang sempat membuat Bunda tersenyum bangga karena aku berhasil masuk di sekolah yang Bunda minta.

Bunda,tak usah kau khawatirkan aku di sini. Aku akan selalu berusaha beri kau yang terbaik. Kelak akan kuhadiahkan kau bunga terindah dari bibit terbaik yang slama ini kutanam. Tenanglah dalam istirahatmu. Kudoakan agar kau mendapat ketenangan dan tempat yang indah di sana.