Kamis, 03 Mei 2012

Sepenggal Perjalanan Bersama Bunda 1

Langit pekat senyap. Bulan merah jambu. Kutuntun tanganku mengetikkan sebait catatan kecil untuk Bunda yang telah berpulang. Diiringi lagu sendu aku sedikit demi sedikit membuka kembali lembaran usang masa silam, saat Bunda masih bersamaku.

Masa lampau jauh dari angan, Bunda menggenggam tanganku dengan erat. Ia menanyaiku warna baju, nama hari, nama bulan, huruf, angka, bahkan bernyanyi. Aku masih kecil, sangat kecil. Akan tetapi, aku mampu mengerti bahwa Bunda berharap banyak padaku.

Hari ini hari pertamaku tes masuk SD. Aku tahu jika hari ini aku gagal, maka aku akan gagal selamanya. Bunda akan bersedih, aku akan menyesal selamanya. Dalam hati aku sempat khawatir, namun pilihan berhasil selalu ada.

Kutatap raut wajah Bu Guru setengah baya di hadapanku. Teduh dan mungil. Bu Siti namanya. Aku berdiri tanpa rasa takut sekalipun. Akan tetapi, aku tetap berlagak pemalu.

"Nama kamu siapa,Nak?" tanya Bu Siti.

"Arum Puspita Cahyati," aku menjawab sebagai tanda awal perkenalan ini.

Ibu guru menanyaiku pertanyaan demi pertanyaan dan bagiku ini sangat mudah.

Secuil memori itu adalah sepenggal perjalananku yang sempat membuat Bunda tersenyum bangga karena aku berhasil masuk di sekolah yang Bunda minta.

Bunda,tak usah kau khawatirkan aku di sini. Aku akan selalu berusaha beri kau yang terbaik. Kelak akan kuhadiahkan kau bunga terindah dari bibit terbaik yang slama ini kutanam. Tenanglah dalam istirahatmu. Kudoakan agar kau mendapat ketenangan dan tempat yang indah di sana.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar