Sabtu, 22 Juni 2013

Tujuanku

hanya lewat tangan Tuhanlah aku bisa merangkai cerita hidup sampai sekarang. keadaan senang hingga sedih yang menyakitkan pun kuyakini sebagai media untuk menambah kapasitasku sebagai manusia.

terkadang lelah mudah merengkuh seluruh jiwa. hatipun ikut merasakannya. di saat seperti itu, hanya sendiri yang bisa mengerti. aku yang tahu apa mauku. cukup menatap langit kosong. menangis seolah-olah ada seseorang di sisiku yang setia mendengarkan demi aku. bercengkrama dengan angin. melepas semua pilu dan kembali seperti biasa.

terkadang rindu itu muncul. aku tak tahu apa yang aku rindukan. semua tergambar begitu abstrak. mungkin aku merindukan sosok-sosok yang selalu memperhatikanku. yah...wajarlah. aku pun manusia biasa yang selalu ingin diperhatikan.

aku tahu aku sekarang harus menentukan apa tujuanku. mungkin itu bisa menjadi solusi menghilangkan galau yang selama ini menjadi teman setiaku.

Allah, kutetapkan hatiku untuk dua tujuan namun satu muara:
-> menyukseskan adik-adikku
-> menjadi salah satu pasukan di jalan dakwahmu
semua karena aku ingin mencuri hatimu. aku ingin menjadi lebih baik. tolong aku ya Allah. tuntun aku di jalanmu selalu.

Minggu, 16 Juni 2013

No kommen no

ironi ketika melihat masih banyak orang mencari pekerjaan, namun ada sebagian dari kita yang tanpa babibu bisa mendapatkan pekerjaan tanpa harus bersusah payah. hanya dengan mengandalkan kolega saja. tak perlu sibuk mencari info lowongan di sana sini. tak perlu berkeringat karena mengantri wawancara. bahkan, tak perlu takut akan ada pesaing lain.
ironi ketika para penjahat lowongan pekerjaan itu adalah para pendidik calon-calon ahli hukum. apakah mereka tidak malu terhadap ilmu yang telah mereka peroleh slama ini? mungkin ini salah satu refleksi dunia yang sudah jungkir balik.
pertanyaan, apakah patut kita mendapat pekerjaan langsung tanpa serangkaian tes hanya karena kita memiliki orang dalam?

Sabtu, 08 Juni 2013

Apa makna cita-cita?

banyak kisah sedih maupun mengharukan yang mengawali sebuah kemauan. bahkan rasa iri dan minder pun bisa saja jadi pendobrak semangat menuju perubahan.

aku bangga punya kawan-kawan yang mencintai dunianya. entah apa yang mendasari niat juang mereka.

sekarang, di sini aku mulai bertanya pada diri sendiri. apakah kita bisa mencintai jalan kita bila awalnya tidak.

nasihat orang tua. yah...itulah yang selalu menjadi problematika ku. aku takut memilih karena selain menyesuaikan keadaan, aku tak memiliki apa-apa yang bisa aku banggakan. bagaimana cinta itu bisa muncul dalam diriku?

tapi...jika disebut tidak mencintai duniaku, tidak juga. aku semangat di awal kuliah. berusaha memahami setiap inti dari sebuah materi. meringkasnya seringkas-ringkasnya sehingga mudah untuk kupahami. namun, sekarang keyakinanku mulai surut. aku butuh pematik lagi.

aku penasaran dengan kawan-kawan yang tetap bisa memperjuangkan jalannya. rasanya mudah sekali mewujudkan apa-apa yang mereka inginkan. mungkin karena tekad mereka sudah bulat. dan pastinya semua mereka wujudkan dengan jerih payah yang bukan instan.

somebody help me please. aku tak tahu aku harus berjalan ke arah yang mana dan apa target terdekatku.                aku selalu berharap agar tetap ada secercah sinar yang membawaku kepada makna cita-cita.
cita-cita dan cinta. dua kata yang berbeda tapi harus padu dalam satu iringan tindakan.

semoga aku menemukan apa yang aku tanyakan. dari siapa pun. kapan pun. dimana pun. aku yakin akan ada jawaban.

for nobody

kamu selalu bercerita tentang duniamu yang aneh. kamu selalu menceritakan prinsip kehidupan, bahwa hidup itu harus belajar. kamu bilang kamu punya caramu sendiri menangani masalahmu. sampai bagimu pun ada satu titik rahasia yang hanya kamu dan Tuhan yang boleh tahu.
bila alam bebas lebih baik untukmu, mengapa tak kamu lari saja ke hutan. berlelah-lelah kamu daki puncak langit. mungkin kamu ingin mendapat satu kesempatan melihat cakrawala jauh di sana.
tapi aku tak tahu apa yang ada di balik untaian kata-katamu, yang entah kamu tujukan pada siapa. barangkali kamu hanya ingin melepas lelahmu dan aku hanya ingin tahu. semua itu terdengar bagus bagiku. darimana kamu dapatkan satu per satu untaian kata itu, yang mungkin hanya kamu dan Tuhan saja yang boleh tahu.

-untuk kakak, jangan bersedih-