Kamis, 12 Juli 2012

TANYA HATI

Kisah Cinderella? Aku pikir itu hanya ada dalam fiksi belaka. Bahkan aku sangsi dengan kehidupan yang bahagia. Mengapa karakter-karakter terkenal para putri selalu dikisahkan dengan awal penderitaan dan HAPPY ENDING. Mengapa mereka tak dijalankan dengan kehidupan menderita sampai akhir hayatnya. Itu semua terserah penulis cerita pasti. 
Kembali pada kebahagiaan lagi. Kebahagiaan bagiku adalah ketika kita bisa merasakan cinta. Cinta bukan sembarang cinta. Cinta yang kumaksud adalah cinta kepada sesuatu yang bisa mengajarkan kita kebaikan--dimana kita bisa benar-benar merasakan ruh kedamaian yang merasuk dalam qalbu dan menyatu menjadi diri kita yang bijaksana dalam menanggapi hiruk-pikuk dunia. Akan tetapi, apa yang bisa dilakukan jika ternyata hati sudah tak bisa merasakan cinta itu lagi? Sudah matikah ia? Atau ia hanya sekadar tidur sejenak dan akan terbangun lagi ketika lelahnya telah hilang?
Tak ada ilmu pasti yang bisa menguak ketajaman hati dalam merasa. Begitu pula aku. Telah lama aku menangis. Telah lama aku mudah jatuh simpati lalu menangis. Telah lama aku merenungi lalu menangis. Menangis lagi. Menangis. Menangis. Hingga aku tak bisa menangis bahkan susah merasakan apa itu MALU, SAKIT, BAHAGIA, bahkan MARAH. Mata hatiku sudah mulai katarak mungkin. Tak bisa berdiam lama. Aku harus tahu jawabannya.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar